Senin, 25 Januari 2010

Dendrobium anosmum



Di Indonesia anggrek ini dikenal dengan nama anggrek mata sapi. Bentuk bunganya seperti mata sapi yang berwarna ungu keputihan dengan bibir berwarna merah. Meski tidak memilik aroma yang harum, anggrek ini memiliki pesona yang menjadikannya anggrek dengan pesona yang tak kalah dengan anggrek-anggrek lainnya.


Dendrobium anosmum
anggrek mata sapi

Anggrek ini merupakan penghuni hutan-hutan di kalimantan, malaya, filipina, danmalaysia bagian timur. Namun ada juga ditemukan di Sulawesi dan Jawa Tengah.
Anggrek ini termasuk anggrek epifit dengan batang menggantung dan sangat langsing. Bila di tegakkan anggrek ini terkesan tinggi jangkung. Batang memiliki umbi semu homoblastik dengan garis tengah sekitar 0,6 cm. Daun-daunnya lebih banyak pada batang bagian atas, saling berhadapan dengan daun pada ruas berikutnya. Daun berbentuk lanset, tipis dengan ujung asimetris. Panjang daun sekitar 10-25 cm, dengan lebar kurang lebih 3 cm.
Tandan bunga muncul pada sisi samping umbi semu yang biasanya tidak berdaun, dan hampir tidak pernah muncul pada batang yang berdaun. Bunga sedikit sekali, satu kuntum bunga bergaris tengah 6-10 cm. Warna bunga ini ungu keputihan, namun kadang ada yang berwarna putih dalam varietasnya. Bunga dapat bertahan 10-12 hari dan musim berbunganya jatuh pada bulan Januari hingga Agustus.


Bantuk kelopak bunganya seperti mata tombak atau lanset berwarna ungu keputihan. Memiliki panjang antara 3-5cm dan memiliki lebar sekitar 1-1,5 cm. Mahkota bunganya berbentuk jorong, pada bagian atas meruncing dengan warna ungu keputihan. Panjangnya 3-5 cm dengan lebar 2-3 cm. Bibirnya berbentuk jorong dan menggulung berwarna merah ungu. Pada pangkal bibir terdapat noda besar berwarna ungu tua, pada bagian ujung terdapat bulu pendek (halus).
Anggrek mata sapi memiliki 4 pollinium pada saat bunga telah mekar. Hanya sedikit dari bunga yang menjadi buah. Bantuk buah jorong dengan panjang lebih kurang 4-5 cm.
Anggrek ini lebih meyukai tempat yang terbuka yang mendapat sinar matahari langsung. Di daerah jawa anggrek ini di budidayakan pada daerah ketinggian 5 – 500 m dpl.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Tropical forest rain Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template